Friday 24 July 2009

telur dadar

Senyumnya hangat, wajahnya yang tampan ber-rahang jelas, dengan warna cokelat kulitnya membuat setiap wanita diam terpaku, diam tertegun, tersenyum dalam hati yang selalu berkata “aku ingin memilikinya”.
Tubuhnya gagah, tegap, genggaman tanggannya kuat dan mesra, sinar matanya indah, menakjubkan,” indah ciptaan mu tuhan”, lirih setiap hati yang memandangnya dalam. Relung hati yang tersenyum puas memilikinya dekat.

Seperti cepatnya petir menyambar hujan, kilatnya yang hilang sesaat.
Senyumnya yang hangat seperti berubah dingin, wajahnya yang tampan seperti tampak bertaring hendak memangsa, warna cokelat wajahnya seperti berubah hitam melegam. Mustahil seorang tersenyum dalam hati ingin memilikinya, nyata seseorang diam mematung dan mengumpat dalam hati untuk membuangnya jauh jauh.

Seperti gerimis yang cepat berubah menjadi hujan deras, dengan petirnya.
Tubuhnya yang gagah, tegap serta genggamannya yang kuat serta mesra, seakan berubah cepat seperti monster tinggi besar, penuh darah yang ingin menerkam mangsanya yang bertubuh kecil. Sinar matanya merah dan menyeramkan, sama sekali tidak menakjubkan, “ingin aku berdoa pada Tuhan untuk membunuhnya dengan air mata ketulusan seorang wanita” lirih hati seorang istri dengan hati yang memandangnya dalam. Relung hati menangis keras memilikinya dekat.

Seperti omelette (telur dadar) yang berasal dari telur yang bulat cantik, yang lalu di pecahkan tubuhnya hingga ber air mata putih dan kuning yang terlihat indah, lalu dicampur dengan asinnya garam hidup, dan dengan sekuat tenaga, walau penuh cinta, di aduknya dengan keras dua warna air mata yang berbeda, hingga rintihan pun terdengar keras. Belum habis masanya. Pindang panas dengan minyak siap menopang air mata dari tubuhnya yang habis oleh rentetan siksaan penuh air mata, isakan, rintihan yang membuatnya terlihat sempurna dibuatnya. Omelette berwarna kuning muda, matang, yang siap di sajikan.


Dia, sang lelaki tampan tetap, dan terus akan menjadi pembuat telur dadar yang professional.

2 comments:

Teyalova said...

huhu,,so sweet..inni yg gw suka..ganteng tppy bissa massak!! haha..

Anonymous said...

filosofikal tinggi..
gue sampai harus membacanya berulang ulang.
apa sih sebenarnya telur dadar itu??
gue sih nangkep nya sejenis deviasi. atau kekerasan. berpridian ganda..

filosofikal tinggi dengan kata kata yang ringan itu keren banget.

lo harus sadar kalo lo udah nemu ciri khas nulis lo !

JD