Tuesday 7 July 2009

regrets

"please.. cukup!!"

hati ini seperti teriak, memohon, mengiba... dan menangis.
sakit teriris iris, tercabik cabik, berdarah darah yang lalu dibuang sepeti bangkai mayat busuk korban pemerkosaan,perampokan,pelecehan korban yang bukan hanya tubuhnya yang sakit tapi jiwa nya yang hancur-habis-tandas mengiba, memohon, teriak.

sms, inbox, message, rekaman suara, foto foto membuat nafas sesak tidak bisa bernafas. seperti di luar bumi tanpa oksigen penuh luapan air, air, air mata, sesak, penuh, penat, hancur...

"kenapa hari ini, di saat aku bahagia, disaat aku lupa, disaat aku tidak lagi peduli, semua terbuka lebar. semua membuka bagiannya. bagian luka yang kututup satu satu dengan rapi dan berjanji pada sebuah hati untuk menjaganya agar tidak lagi tergores, tidak lagi berdarah, tidak lagi diingat"

i'll be with u, untuk segalanya, apapun yang terjadi. dekat denganmu sudah cukup membuatku bahagia. iyaa biby, jangan lupa shalat. tlp aku. hahaha, bagus dong ndut, jadi yang selama ini aku lakuin bermanfaat dan berhasil. take care :)

kenapa harus aku lanjutkan dengan dusta, padahal kalau bukan emosi ini yang tinggi, bukan malu yang tidak bisa kututup, kesal pada diri sendiri yang membuat segalanya runyam, kalau saja kalau saja kalau bukan kalau bukan....

terus saja aku menyalahi orang lain, terus saja aku menyalahi dia, menyalahi keputusannya.. terus saja, terus saja...

sesal, hanya ada sesal, air mata, perih, pedih, luka yang kubuat sendiri dengan mulut manis, kepala kosong, hati salah, hilang pikiran, tidak ber arah, yang hanya dibuat untuk menutup sebuah rasa bernama "malu"

bersalah, menyesal, bingung..
sungguh aku ingin memperbaikinya.. tapi harus kumulai dari mana???
harus kuurut dari mana?
apa yang harus ku katakan?

apa yang bisa kulakukan untuk mulutnya, bibir nya, pikirannya yang ia bungkam diam tak bersuara, tak berbicara, tak berkata..

apa yang bisa ku perbuat untuk mengakhirinya dengan maaf dan melambaikan tangan dengan hati ikhlas, tanpa ada sesal tanpa ada air mata..

tanpa ada dendam...


i'm sorry. :( ):

No comments: