Monday 27 July 2009

Adinda Kara Lily

ada warna putih, pink, dan sejumlah benda bulat melayang di sekelilingku.
suara riuh nya seperti menghangatkan hatiku.
seperti bola yang di oper ke setiap orang, aku mulai merasa keramahan jiwanya dari setiap hati yang menggendongku lembut.
disana ada kata cantik, lucu, dan berbagai kata pujian yang di hadiahkannya untukku.

sorot matanya redup, pipinya basah, rautnya bahagia..
Tuhan bilang itu ibuku.
Tuhan bilang dia yang membawaku keluar dari rahimnya dan melihat dunia yang mereka sebut penuh rasa dan warna.

sorot matanya dalam, warna kulitnya yg coklat matang ber rahang jelas, dengan raut bangganya berdiri tegak di antara setiap orang yg datang.
Tuhan bilang itu Ayahku.
Tuhan bilang dia yang membantu ibu ku membawa ku dari sisiNya ke rahim ibu dan ke dunia.

Aku, Adinda Kara Lilly
dan hari ini kumulai hidupku bersama Ayah Ibuku.

3 comments:

mochamad subhan zein said...

yang ini bagus banget!! ayah dan ibu jadi satu dalam sebuah puisi cantik. lebih cantik lagi kalau ditambahkan dengan saudara kandung, seperti:

dengan mata yang berbinar, bibir yang mengulas senyum tipis,
dan kulit selembut sutra,
dia datang menjadi pelipur jiwa. bagaikan bulan, dia menjadi satelit bagi nestapaku,
dan bagaikan mentari dia menjadi sumber cahaya jiwaku.
orang bilang dia adalah kakak kandungku,
dia yang menemaniku seperti kupu-kupu menemani bunga di musim semi,,,

conchita said...

love it !
cara lo ngedeskripsiin mantep. 4 jempol deh. haha
jelas, ngga muter2. gokiiiilll.

Anonymous said...

Aku Adinda Kara Lily,
Membawa doa dari surga, memberi bahagia isi dunia. Jemari kecilku akan menuntun setiap asa. Ibu, Ayah, Adinda ingin memeluk hati setiap manusia.

^_^