Wednesday 24 June 2009

hari rabu

Aku terbangun dengan nafas tercekat, penuh dengan peluh keringat, dan tenggorokan yang teramat kering.
Entah mimpi apa aku semalam, sebangunnya dari mimpi, tubuhku demam.. Aku terserang flu berat.

kadang bermimpi jauh lebih menyenangkan dari kehidupan. Hari ini aku tidur seharian di kamarku. Tubuhku yang lemas hanya mampu menggenggam tasbih. Ibu dan Ayah tidak ada di rumah. Tenggorokannku benar2 kering, terasa panas, demam dan sakit kepala ini tidak juga mereda. Bersin yang sejak pagi menggangguku juga belum berhenti. Aku hanya bisa tidur dengan segala ketidaknyamanan di tubuh.

Rindu, rindu akan dimanja oleh 'dia' ketika sakit terus menghantui pikirannku. Ingin sekali kembali ke masa itu. Masa dimana ketidaknyamanan di tubuh yang berlangsung berbulan2 tetapi kenyamanan di hati dan kasih yang terus mengalir, berlimpah, hingga sakit nya tergantikan bahagia.

Kuraih telepon genggam dengan tangan bergetar. Berulang ulang ku coba tlp 'dia' tp selalu saja terdengar nada 'tolak' (red : reject). Ada air mata yang begitu saja mengalir tanpa di kontrol. Biarlah, begitu hati ini bicara.

Hingga seorang sahabat mengirimkan message kepadaku, ''ooh, tolong sampaikan juga ke temanmu itu bahwa saya tidak mau diganggu lagi, dan tidak perlu menelepon saya lagi karena sangat mengganggu''. Sakiit, tenggorokan ini terasa semakin kering, seperti ada luka di dalamnya. Tapi hati ini lebih sakit. aku menangis tanpa suara.. Aku menangis mengisak, terlalu sakit Allah..

Tidak apa, begitu hatiku berkata setelah air mata ini mereda. Biarlah, tidak apa.. Aku yang memang salah..

''maafkan aku, aku berniat meleponmu hanya untuk bicara, bahwa aku akan meremove mu dari komunikasi karena aku mau kamu tidak lagi terganggu tanpa ada rasa kesal dan emosi.. Aku hanya ingin mengakhirinya dengan baik, walau tidak mungkin berkesan baik''

terima kasih.

Canberra, Cry, Rain and foggy
24 june 2009

No comments: